Hari  ini cuaca di daerah tempat tinggal ku cukup cerah. Tapi yang membuat pemandangan jadi ngga enak itu karena tempat pembakaran sampah yang memunculkan asap-asap yang membumbung. Itu sangat mengganggu. Tulisanku kali ini membahas tentang kekuatan sebuah kata dan pembuktiannya. So, are you ready for reading? Hehehe.

Temen-temen tulisan ini Aku buat untuk menumpahkan isi pikiranku, bisa dibilang pendapatku mengenai kekuatan kata-kata dan pembuktian. Kemarin malam Aku memikirkan untuk membuat tulisan ini, akhirnya bisa terealisasikan. Ketika itu Aku memikirkan sebuah puisi dari W.S Rendra yang sering senior Teaterku bacakan. Ia mengucapkan dengan lantangnya sebuah syair "Kekuatan kata-kata". Dan pembuktian? Aku memikirkannya pada saat Aku mengingat ocehan-ocehan tetanggaku mengenai Aku. Dalam hal ini apa yang Aku lakukan harus ada hasilnya bukan? Alias pembuktian.

Kata-kata atau dalam Bahasa Inggrisnya (Words) ngga asing bagi kita buat mendengarnya. Coba kamu mengingat-ingat deh atau pikirkan, Nabi Muhammad SAW menaklukan ka'bah dan lain sebagainya ia lah menggunakan? Yaiya menggunakan kata-kata dalam hal ini Nabi Muhammad menggunakan media dakwah sebagai pendekatan kepada kaum muslimin. Pembuktiannya? Ya dengan perang itu sendiri. Dalam konteks zaman Nabi itu kan perang dihalalkan untuk membela agama. Oh iya, contoh yang Aku sebutkan bukan bermaksud untuk menginervensi atau apapun itu. Itu hanya sebagai buah pikiran saja.

Selanjutnya, ketika kalian para cowok atau cewek yang menyatakan cinta pada pasangannya? Kata-kata dan pembuktian ialah dua objek yang saling berkaitan. Gombalan, sebuah janji, rayuan, dan lain sebagainya? Itu merupakan suatu hal lumrah bagi kita. Kita menikmatinya dan kadang kalo berlebihan ya ngga baik juga. Karena sesuatu yang berlebihan itu ngga baik. Di dalam Al-Quran dan Hadist juga dikatakan demikian. Dengan kata-kata tersebut kita sebagai manusia harusnya memilih dan memilah apa yang kita katakan. Tidak sekonyong-konyong asal ucap. 

Temen-temen Aku cuma mau kasih tau, bahwa kekuatan kata-kata itu dahsyatnya luar biasa. Diciptakannya peribahasa "Mulutmu adalah harimau mu" itu dimaksudkan pada jagalah selalu tutur kata mu. Jangan biarkan kata-kata kebun binatang atau pun kasar terucap dimulut kita sekalipun itu tidak disengaja. Bukan maksudku menggurui, Aku hanya ingin mengingatkan sebagai sodara semuslim dan sesama manusia ciptaan Tuhan. Lah wong  kekuatan kata-kata itu bisa mengantarkan kita pada penjara. Contohnya, kasus mba Prita beberapa tahun lalu atas kasus pencemaran nama baik. Nih UU nya udah diatur Pasal 27 ayat (3) UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

Kekutaan kata-kata jika dilihat dari segi positifnya salah satunya bisa berupa motivasi. Adem ngga sih kalo kita disemangatin sama orang tua atau temen-temen kita? Mengenai apa yang ingin kita capai? Untuk itu kasihlah feedback yang baik untuk mereka juga. Beri motivasi dan pujian juga. Kata-kata yang baik akan menumbuhkan perbuatan baik pula. Kek program acaranya Om Mario Teguh tuh. Itu bagus (bukan iklan tipi) hehehe. Bisa tuh memotivasi diri supaya berkembang lebih baik lagi. Mendengarkan keluh kesah orang lain, bisa mengambil hikmah dibalik sebuah kejadian. 

Oh iya, dipikir-pikir kenapa sih Tuhan menciptakan mulut cuma satu? Ya, kalo menurutku sih karena efek dan bahaya kekuatan kata-kata itu sendiri. Ini kalo dilihat dari segi negatifnya ya kayak menggunjing, berkata kasar kebun binatang, dan lain sebagainya. Zaman kan makin lama makin berkembang. Entah itu ke jalan yang diridhoi atau pun sebaliknya. Kekuatan kata-kata lebih hebat, itu mengapa Tuhan menyuruh manusia untuk berdoa karena kata-kata akan mengantarkan mu pada kenyataan yang menuju kebaikan. Kalo kita berbuat baik pada orang lain. Makanya, kalo mengatakan sesuatu itu dipikirkan dulu, Hehehe.

Semoga bermanfaat ya temen-temen. Apabila ada kesalah mohon maaf. Terima kasih sudah membaca.